Rabu, 06 Oktober 2010

Batalnya Kunjungan Presiden RI ke Belanda...

Presiden SBY membatalkan kunjungannya ke Belanda!….wah! Baru kali ini neh SBY bisa mengambil keputusan yg berani…hik…hik…hik…akhirnya (baca: terharu) gw secara pribadi dan keluarga menyatakan setuju dan mendukung pembatalan tersebut. Sejarah panjang republik ini dengan mantan penjajahnya (baca : Belanda) dirasakan tidak selalu mulus (gimana mo mulus lah wong di jajah kok!) pasca proklamasi kemerdekaan hingga puluhan tahun kemudian Belanda masih belum mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure (hukum), dalam hal ini barangkali kita juga perlu mempertimbangkan lagi hubungan diplomatik kita dengan belanda, kita ini Negara besar baik secara geografis maupun demografi bandingkan dengan belanda yang luasnya aja gak ada seluas Jakarta, masa kita selalu mengalah terus.
Bukan tanpa sebab presiden membatalkan kunjungannya ke belanda, masalah republik Maluku selatan (RMS)-menurut gw RMS itu cuma sekelompok orang yang gak tau asal usul sejarahnya sendiri- yang mau aja diakalin belanda dgn iming-iming kekuasaan dan harta, yang sampai detik ini cuma jadi “Slulit” dalam hubungan bilateral kedua negara, pemerintah kita mestinya menuntut pertanggung jawaban kepada belanda untuk menutup ataupun tidak mengakui lagi keberadaan RMS di sana, bukannya malah melindungi dan membiarkannya  berkembangbiak . Menurut gw pembatalan ini tepat sebagai satu bentuk protes, agar belanda tuh sadar bahwa Negara Republik Indonesia itu ada secara de facto dan de jure, sejajar kedudukannya dan diakui oleh dunia seperti halnya belanda. Biar mereka membuka mata, dan melihat ‘hey, ternyata Negara yang kita tindas dulu sekarang sudah menjadi Negara yang bermartabat dan kuat.’ So meneer jangan coba-coba mencari celah untuk dapat menghina Negara deh!
Fakta bahwa belanda merupakan peringkat sepuluh investor terbesar di Indonesia dengan nilai investasi senilai 147,2 juta US Dollar, dan besarnya bantuan kemanusiaan belanda di indonesia-yg menurut gue  itu hal yang wajar setelah 350 taon mengangkangi kekayaan negara kita-tidak lah membuat kita harus selalu tunduk dan nrimo dengan perlakuan belanda, yang masih setengah hati mengakui Indonesia. Gue inget waktu mantan presiden Suharto menyatakan keberadaan IGGI yang digalang oleh Belanda berakhir di Indonesia, wuiiih keren!, walaupun waktu itu gw gak ngerti banyak apa peran IGGI di Indonesia, tapi sikap seperti itu buat gue menunjukan kemandirian suatu bangsa. Fakta di atas tidak akan berpengaruh besar secara ekonomi dengan adanya pembatalan kunjungan tersebut, begini, pertama, fakta bahwa benua eropa sudah mulai kekurangan sumber daya alam dan SDM (secara kuantitas), mereka sudah lama berpaling ke wilayah Asia maupun Afrika, yg notabene mempunyai sumber daya alam melimpah, untuk berinvestasi, kedua, bahwa prinsip ekonomi selalu saja dapat mengelabui yang namanya patriotisme, mao perang ampe ancur tuh negara, bisnis jalan terus! Lihat aja Palestina ama Zionis Israel, biar mereka musuh bebuyutan tapi yang namanya bisnis mereka jalan terus tuh, sehari ketemu di medan perang , hari berikutnya ketemu lagi nawar harga…biasa aja tuh.Ketiga, Negara Indonesia tercinta ini merupakan negara “empuk” bagi investor asing, buktinya invesment grade kita naik dua peringkat dari tahun lalu, menjadi peringkat ke delapan dari sepuluh negara yang paling “empuk” buat investasi. Dua pertiga dari investasi berasal dari negara maju, terutama di Eropa. Investasi ke negara berkembang pun mengalir sekitar USD500 miliar, naik 21 persen dibandingkan tahun 2006. Negara berkembang terbesar adalah China. Aliran investasi ke Asia Tenggara sebesar USD60,5 miliar,so... investor belanda juga bakal mikir buat narik investasinya dari indonesia….tekor lah yaw!
Tapi gw sedih juga, masih ada aja yang menyayangkan keputusan ini, beberapa pengamat…catat ya …pengamat, bukan pelaku! Cuma sekedar pengamat, menyayangkan masalah ini terjadi katanya seh hal ini gak akan menyelesaikan akar masalah, loh…loh…(mulut nganga!) hey wake up man! akar masalahnya itu ada di belanda bukan dikita, belanda secara kultural selalu merasa lebih tinggi dari indonesia, sebelum otak wong londo itu di jejali dengan paham “kesetaraan” jangan harap akar masalahnya terselesaikan. Gw jadi curiga neh…(lirik…lirik…mata juling) jangan-jangan ntu pengamat, nenek moyangnya dulu adalah demang kompeni (baca: musuh si Pitung), yang menurunkan gen rendah diri dan takut ame orang belanda, Koplax!!!asal ngomong!!! Gak punya harga diri!!!
So, menyikapi masalah pembatalan kunjungan presiden ini, mestinya ya ndak usah protes, gitu aja kok repost...repot, mendingan kita dukung bareng-bareng deh keputusan presiden kita, sebagai sesama anak bangsa kita perlu juga menunjukkan bahwa kita juga punya sikap yang tegas dan tidak main-main dengan kedaulatan Republik Indonesia. Dah lah daripada pada pusing …lets sing…don’t worry …be happy…nya Mr Bob Marley…aja…keep optimistic!

SKN Oct 6 2010

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com