Minggu, 19 Desember 2010

Sang Matahari

Tepat tengah hari...pada hari itu,aku bertemu sang matahari, sosok tua yang masih sangat perkasa tiada tanding itu aku lihat sedang tertegun seperti menahan amarah...
Sebagai penghormatan aku memberanikan diri untuk menyapanya terlebih dahulu, "wahai sang matahari adakah yang hendak kau ucapkan sebagai pelepas beban yang kulihat begitu berat, bahkan untuk makhluk perkasa sekalipun seperti mu...dia hanya menghela nafas lalu tertunduk..kemudian mendongak...menghela nafas kembali lalu dia pun berkata dengan suara yang berat, "Aku diperintah Tuhan untuk mengingatkan kamu akan janji kehidupanmu, janji yang teramat sakral yang terucap kala kamu masih hanyalah sebuah ruang hampa,walaupun seringkali kamu menganggapnya hanyalah sebuah banyolan…

Tergeleng-geleng sang matahari melihat aku takjub kemudian berkata kembali,“berani betul kamu mempermainkan waktu hey anak manusia.”….kamu dilahirkan bersama terbitnya aku dan kamu tumbuh bersama hangatnya sinarku, lalu kamu akan mati bersama dengan tenggelamnya aku di ufuk barat, mengapakah kamu tidak pernah mau belajar dariku... dari taqdir yang aku jalani, kamu hidup dengan hangatnya sinarku tetapi kamu tidak pernah mau berbagi kehangatan kepada sesamamu…
Kamu berjalan menuju arah berdasarkan bimbinganku, mengapa pula kamu tidak mau membimbing sesamamu,
Duh Gusti! Berani betul hey kamu anak manusia…kau serap sinarku kau jadikan ia energi kehidupanmu, tapi energimu kau sia-siakan percuma, kau buang di selokan, di tiap WC dan kamu…energiku  terasa sisa - sia
Kamu melihat karena cahayaku mengapa pula kamu berpura-pura buta dengan keadaan disekelilingmu…apakah sepantasnya kamu ini memang buta? Agar tidak kau lihat setiap kesia-siaan  di sekitarmu…
Pernahkah aku meminta jasa dari setiap sinar yang aku berikan, lantas kenapa pula kamu harus penuh dengan pamrih kepada sesamamu…
Takdirku hanyalah menjadi bagian dari kehidupanmu, itu! Kujalani tanpa pernah aku mengeluh sedikitpun…tak pantaskah aku meminta sedikit saja darimu? Maukah kamu perhatikan aku sebentar saja…bukalah hatimu.
Aku hanya terdiam.... malu yang teramat sangat.

Gigin                                                                                                           SKN 19 Dec '10

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com